PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI TERHADAP HARGA KAKAO FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DI DESA BATU AMPA KECAMATAN PAPALANG KABUPATEN MAMUJU
DOI:
https://doi.org/10.59903/ebussiness.v1i2.15Keywords:
Kabupaten Mamuju, Petani Kakao, Permentasi Kakao Dan Non Permentasi KakaoAbstract
Kakao adalah komoditas pertanian andalan untuk ekspor Indonesia. Pada tahun 2011, ekspor kakao mencapai USS 1,6 milyar dan tahun 2012 diperkirakan mencapai USS 2 milyar (Askindo, 2012). Nilai ekspor yang cukup besar tersebut mencerminkan wujud nyata luasnya pengembangan kakao di Indonesia. Di Desa Batu Ampa Kecamatan Papalang merupakan daerah strategis untuk pengembangan tanaman kakao karena sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kakao. Usaha tanamana kakao tidak hanya sebagai usaha, tetapi juga memberikan peranan cukup potensial dalam meningkatkan pendapatan bagi petani kakao. Kakao merupakan usaha yang umum atau banyak dijumpai di Desa Batu Ampa yang sudah dikelola secara optimal oleh masyarakatnya.
Tujuan penelitian untuk Perbandingan Pendapatan Petani Terhadap Harga Kakao Fermentasi dan Non Fermentasi di Desa Batu Ampa Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju. Metode penelitilitian adalah abservasi dan membagikan kosioner ke informan kunci analisi data yang di gunakan analisis pendapatan dan kelayakan. Hasi penelitian ini adalah Pada petani kakao fermentasi memperoleh harga jual 32.000/Kg dan kakao non fermentasi memperoleh harga jual 30.000/Kg. Pada petani kakao fermentasi mendapatkan jumlah penerimaan yang lebih tinggi dibandingkan penerimaan petani kakao non fermentasi. Dengan jumlah penerimaan rata-rata kakao fermentasi sebesar Rp.19.200.000 ,- dan penerimaan kakao non fermentasi rata- rata sebesar Rp. 18.000.000.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal E-bussiness Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.