Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Paberre Jokka-Jokka di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidenreng Rappang

Authors

  • Hamsiah Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar
  • Indah Ramayani Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar
  • Nining Diah Andayani Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar

DOI:

https://doi.org/10.59903/ebussiness.v5i1.198

Keywords:

Pascapanen padi, Penggilingan padi keliling, Pendapatan pengusaha, Kelayakan usaha

Abstract

Penanganan pascapanen padi sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas beras yang dihasilkan. Salah satu aspek penting dalam proses ini adalah penggilingan padi, yang berperan langsung pada hasil akhir beras. Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki 358 unit penggilingan padi yang terbagi dalam berbagai kategori, seperti Penggilingan Padi Besar (PPB), Penggilingan Padi Sedang (PPS), Penggilingan Padi Kecil (PPK), dan Rice Milling Unit (RMU). Untuk menekan kehilangan hasil, perlu dilakukan perbaikan dalam pengelolaan proses pemanenan, perontokan, dan penggilingan. Selain itu, kualitas gabah, teknik pengeringan, dan pengelolaan sumber daya manusia turut memengaruhi hasil penggilingan.

Sebagian besar penggilingan padi di wilayah ini beroperasi secara musiman, yang kadang menyulitkan petani dalam menggiling hasil panen mereka. Menanggapi kebutuhan ini, pada tahun 2007, muncul inovasi penggilingan padi keliling, Paberre Jokka-Jokka, yang dapat beroperasi setiap hari dan memberikan keuntungan tambahan berupa dedak dan sekam yang bermanfaat bagi petani. Usaha ini berkembang pesat, dengan banyak petani di Kecamatan Pitu Riawa memilihnya sebagai alternatif penggilingan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis deskriptif untuk mengevaluasi pendapatan dan kelayakan usaha Paberre Jokka-Jokka. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung terhadap pemilik usaha serta petani pengguna jasa penggilingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata pengusaha Paberre Jokka-Jokka adalah Rp 10.122.860 per unit per bulan, dengan rasio R/C 2,31, yang mengindikasikan bahwa usaha ini layak dan menguntungkan. Pendapatan pengusaha relatif stabil, terutama pada musim kemarau, karena Paberre Jokka-Jokka beroperasi lintas kecamatan.

Downloads

Published

25-06-2025